Friday, February 17, 2012

RUNNING OLD

Hey, there.
Keinginan gue buat nulis sesuatu biasanya malah muncul pada saat terjepit. I’m on duty btw. Bsk ada ujian lisan gigi-mulut. I’ve read a lot (likely), so.. I just wanna rants ab my life lately.


Everything goes apart.. Semuanya jauh berbeda dari terakhir gue ngeblog. I feel like am a tourist in my own blog. Things growing apart..I am getting old.. I don’t know if am getting wiser.

Besok.. Eh hari ini adalah hari terAkhir gue sebagai koas (on duty) di RSHS. Perjalanan panjang 1.5 tahun yang dimulai dari bagian bedah akan ditutup besok dengan ujian di bagian gigi dan mulut. Wish me luck, yes??! Hehehehee

Then.. Umm.. Yes, I addicted to run lately. Gue emang suka lari tapi compliance gue rendah. Jadi pada awal tahun ini gue nekat aja join sama sebuah klub lari, Indorunners, yg ternyata sekarang malah jadi keluarga baru gue di Bandung. Bersama Aki, Kak Arie, Dita, Leong, Ka Tyas, Ka Unik, Ka Rian, Ade, Dwi, Habib, Bang Ray, dan banyak lagi.. It kinda weird sometimes how all things going.. And how we enjoy it. In fact, I love running more than I could bear.

Banyak orang yang mungkin memandang sebelah mata dengan lari.. Ya.. Dari pelesetan “lari dari lenyataan”-lah, atau mungkin berpikir bahwa.. Kenapa mesti lari? Lari kan lari SAJA.. Nothing happens in running.
Ya wajar sih kalo ada yang bilang gitu, mereka belum aja menemukan soulnya.:-)

Dulu gue benci lari.
Lari yang wajib, yaitu satu puteran stadion soemantri Kuningan waktu gue SMA was like pain in the ass. Gue ga ngerti apa gunanya lari, apa gunanya ngos-ngosan.. Teu puguh kalo kata orang sunda mah.

Tapi sekarang gue ngerti kenapa sebuncah orang mengerti ‘feel’ nya dan menemukan ‘soul’ sampai feel dan soul itu membentuk suatu ‘passion’ tersendiri pada orang yang berlari..

Gampangnya sih kalo menurut gue, yang pertama.. Lari itu adalah aktivitas dasar manusia. Human is natural runner. Dari jaman purbakala manusia berlari dalam kehidupan sehari-harinya. Berburu, berpindah tempat, mengejar lawan, menghindari bencana alam.. Bagi manusia zaman itu lari itu biasa. Tapi lama kelamaan sesuai perkembangan evolusi dan revolusi, sistem transportasi makin baik, manusia akhirnya kehilangan insting untuk lari tersebut. Padahal pada saat berlari, manusia mempertahankan fungsi tubuhnya. Bagaikan mesin yang harus dipanaskan, berlari membuat tubuh terjaga vitalitasnya. Yeah, gue ga tau sih sejarahnya kalo manusia purba matinya gara² jantung koroner. Itu kan penyakit modern. Heheehe

Yang kedua, dengan berlari lo menemukan diri sendiri.. Disaat kita lari, apalagi menyusuri jalan-jalan, atau kalo trail.. Bagian tubuh kita(kaki) langsung bersentuhan dengan bumi. Membuat kita merasa menyatu sebagai bagian dari alam.

Yang ketiga, waktu kita berlari, kita memacu tubuh kita tanpa bantuan. Kita bergantung pada tubuh sendiri. Ga tahu ya, tapi kalo di gue rasanya powerful aja gitu. Tatapan lurus, badan condong ke depan, mengatur napas, mendorong angin.. Ada rasa kepuasan tersendiri.

Yang keempat, bagi yang suka me-record larinya pasti juga merasakan ini.. Abis kita lari dan mengetahui berapa jarak tempuh, kecepatan, dan juga kalori yang terpakai.. Cuma ada 1 di benak yang kebayang.. Gue mau lari lagi! Dan besok harus lebih baik lagi dari ini! Our record today is our motive tomorrow.. Gitu sih kalo kata iklan Garmin. *bukanblogberbayar*


Yang kelima, lari itu mudah dan murah. Lah iya.. Basic need nya cuma sepatu lari. Olahraga lapangan mana yang ga pake sepatu? Dan karena mudah, acara² racing bisa diadakan sepengen yang buat acara. Ya iya kan.. Makanya racing bisa diadakan tiap tahun dan pesertanya makin lama makin buanyak.. Terlihat bahwa running as lifestyle udah mulai jadi fenomena…

Yang ke-6? Apa ya.. Hmm kalo buat gue lari itu bisa jadi ajang sosial yang bagus banget. Karena kita banyakan, bisa seru menuhin jalanan buat lari.. Kalo ada kegiatan kita ga pernah kekurangan orang karena super banyak! :D semangat kekeluargaan pelari juga tinggi. Kalo ga lagi racing, pelari yang lambat (kayak gue gini) pasti ditungguin ko. Ga bakalan tuh nyasar kayak anak ayam sendirian. :-)

Yang ketujuh..
Yang kedelapan..
Yang kesembilan..
Nanti pasti lo tau lah kalo udah lari. Hehehee

Cita² gue sih ga muluk². As a happy runner.. Gue cuma pengen travel to run ‘round the world! Seru ga sih terdampar di Savusavu Island, Fiji gitu terus lari di sepanjang pantainya yang berwarna turquoise itu.. Atau terbang ke Macchu Picchu, Peru di dataran tingginya yang naik turun, ngetrail disana.. That’s the dream, man.(ʃƪ´▽`) (´▽`ʃƪ)

Someday I will.;)

Okay, then..kerjaan udah, hobi udah, percintaan? Ahaay gue bahkan ga cerita di blog ini bout my last relationship yg berlangsung Juni- November ‘11 ya? Hahahha
Well, I was about being a cougar. Dar! Yah, emang lagi trending nya itu bukan sekarang? :-p
Kidding..
Yah, memang pacar gue yang terakhir lumayan lebih muda dari gue. Dan.. Itu sebenarnya bukan main problemnya sih kenapa gue ga sama² lagi sama dia sekarang.. I just thought.. I don’t see me growing old with him, actually.

Seperti pemandangan yang gue lihat tadi pagi di klinik pendidikan gimul. Sepasang aki-nini yang berusia 80an tahun datang berobat. Si akinya sih yang mau berobat. Si nini nya baweeeeel banget jelasin ke dokternya kalo suaminya itu susah dibilangin lah, ga mau diobatin lah.. Dll. Suaminya yang cenderung pendiem manggut-manggut pasrah aja gitu.. Hehee tapi dari situ keliatan banget si nini perhatian sekali. Sampai udahan di periksa baju si aki berantakan dibenerin lagi sama si nini.. Masih dengan ocehannya yang khas. Si aki hanya manggut-mangut lagi, tesenyum lagi..

I wanna have a life like that. I wanna find someone who I could spend my life with, growing old with.. Without any cheats.. Because I don’t want my big fat ego feed by that hideous habit.
Menurut gue kalo kita jujur sama pasangan kita tanpa menduakannya dengan yang lain itu.. Sama kayak lo berlaku dewasa terhadap diri sendiri. Lo ga menghancurkan integritas cuma karena lo kesepian, iseng, ataupun haus ingin diakui. Cinta itu tidak rakus. Ia merasa cukup dengan porsi yang membuatnya sehat. Baik kuantitas maupun kualitas..

Mungkin gue bukan pakar long-lasting relationship. My past relationships cuma bertahan 5,3, bahkan sebulan.. Paling lama 16 bulan saja.. itu ga lain ga bukan.. I haven’t already meet the one I see me growing old with.

Like I said, I mostly don’t care about things. But when I do it, it is must be my focal infection. Love infect me til the smallest particle in my body. Then when it happen, for a reason it will be irreversible.. Touching deep down inside the spatium of my heart..

Yeah, somebody to running old with. It’s not a bad idea, huh?

No comments: