Wednesday, August 26, 2009

LOSING

And here we are,the last week of my chitty holiday.
Still amused by a holy holy Ramadhan

Baru aja masuk ke bulan yang penuh berkah ini,salah seorang sahabat gw mesti kehilangan bokap.
Gw masi setengah-setengah bego gitu pas ngecek puluhan tweet yang masuk dengan mata menyipit (oke,emang udah sipit)
Ga nyangka banget ternyata itu beneran dia.Padahal beberapa hari yang lalu gw ama yang lain baru jalan bareng and nothing happened for sure.

Gw paling ga bisa buat ngucapin berita duka cita.
Ulang taun
Perkawinan
Sunatan
Sinilah gw ucapin dengan bahasa gw yang seenak jidat tapi kalo berita kematian.
Even itu manusia ato piaraan..
Bahkan berita berakhirnya sebuah relationship..

Am just speechless.
No speech at all exactly.
Karena dalam pikiran gw yang dibutuhkan dalam sebuah kehilangan adalah keheningan.
Menyatu dalam luka dan stay mute a while.
Mungkin beberapa hari kemudian barulah kita membutuhkan suara-suara,kehingar-bingaran itu lagi..
Menerima segala yang ada dan melanjutkan kehidupan.

But at the point of loss
When the air is hard to breathe
and your hands just barely moved
Then the lights seem fade out

All I got is a red berry dawn sky
The bat hangin on the tree
My skin was itchy
Get your mouth closed

Apa yang terbaik kenyataan bisa tawarkan?
Yang terbaik yakni hidup
Peluang bisa sempat memiliki ciri-ciri hidup
Karena yang sebaliknya cuma bisa kita hadapi sendiri
tanpa berbagi

Sebagai cewek gw doyan banget cerita-cerita.
Tentunya cerita sama orang yang kupingnya udah tahan banting ;p
Seluruh kehilangan bisa gw bahas sakit sedihnya
bentuk rupanya
tapi jangan suruh gw buat bayangin kehilangan yang satu itu
dont u dare.dont u.

In a relationship,
seringkali kehilangan memang membuat pola traumatis.
Sehingga menjadi penghambat hantaran dari satu relationship ke relationship berikutnya.
Masalah jarak,kepercayaan,perbedaan prinsip dan keyakinan.
Ketika kita menghadapinya sendiri..it was not that simple.
Tetapi sekalinya kita bisa keluar dari lingkaran pengaruh ketakutan kita sebagai oknum yang terlibat dan mencoba menyaksikan dari luar,mungkin ujung benangnya ada disana.

Sekali dua jatuh
Sekali dua patah
Sekali dua gundah

Mengangkat jiwa kita yang lemah
Menghembuskan napas yang ter-engah

At the poin of loss
All I need is just the world in mute
Time will not heal
I heal mine
You heal yours

And the last time u try to break me
Try harder
I'm plastic.

Sunday, August 9, 2009

CYNICISM

Gw berpikir gimana caranya membandingkan kehidupan.
Hidup tersa sulit terkadang,tapi kelihatannya selalu bisa diukur.
Angka-angka itu menjadi patokan dimana seseorang bisa dikatakan inferior atau superior relatif dari pembandingnya.

Tinggi 190 cm vs 90 cm
Ukuran sepatu 43 atau 36
Nilai 100 atau 66
Penghasilan 2 juta atau 2 milyar
Ukuran baju XS atau XXL
Menikah sekali atau cerai 3 kali

semuanya sepertinya bisa diukur.
Ukuran adalah fakta.Kita yang melihatnya mempunyai persepsi masing-masing.
Entah itu persepsi lebih ke arah baik maupun buruk.


ketika kita merasa bahwa hidup ini sangat sulit,agaknya memang lebih mudah membuat sesuatu menjadi masalah.
dan masalah itu kesalahan.
kita berharap tidak punya masalah.

beberapa hari yang lalu gw mau ke reunian ipa B yang udah dari jaman kuda diomongin.Entah kenapa pas mau hari H makin lesu aja tu diskusinya.Ternyata benar,acaranya gak jadi.Gw sih gak peduli memang hari itu gw mau main-main.Sama siapapun gak masalah.





Akhirnya setelah sekian lama gw main ice skate juga!
Tofan,si afro kiddo yang menemani gw tadinya ga mau main.alesannya licin.
Karena gw ngerasa nyerah gitu aja gak dia banget,gw seret aja :p



Pertamanya dia mau jatuh terus kebelakang,akhirnya dia liat gw main dulu.Gw selalu bilang ,"mainin tanganlo! gerakin! udah,ga bakal jatuh!"
Lumayanlah sekarang dia sedikit-sedikit bisa.At least ga jatuh karena gw memberinya ideologi kalo pake ayunan tangan gitu ga akan bikin jatuh.

Well,dengan merubah point of view terhadap sesuatu akhirnya yang tadinya masalah bukan masalah.

Tapi ada suatu waktu kita merasa sangat tidak berdaya.Merasa paling inferior.
Segala sesuatunya tidak berjalan sepert yang diharapkan.
Hidup seperti diberi palang,langkah kita seperti terhenti,jalan buntu di depan mata.

Benar adanya seperti itu karena kita masih mengukur kehidupan dari angka-angka tadi.
Kita khawatir dengan posisi kita yang sebenarnya bukan masalah kita untuk tahu kita berada dimana.
Karena walaupun rasanya semua keberhasilan didunia bisa diukur,kita sama sekali tidak pernah punya alat ukur yang sudah terkalibrasi sedemikian rupa sehingga ukuran itu benar adanya.
Benar untuk keadaan apapun.
Benar untuk semua orang.
Benar untuk diri kita.
Benar untuk Yang Maha Kuasa.

Gw benci bilang begini karena gw ga jarang merasa paling inferior.
Masalah ga ada habisnya.
Sesuatu yang baru yang terkadang asing menjadi masalah.
Macet sedikit masalah.
Di rumah ada gangguan juga jadi masalah.
Berat gw ga turun-turun masalah lagi.

I just believe that everything goes for the worst.
So cynical.
Sampai akhirnya gw merasa cuma gw yang nyari-nyari masalah.
When u say "Life is hard",i'm always tempted to ask,"compared to what?"
Are u dying already?
do you need oxygen mask now to keep u alive?
Or u've just died for 5 seconds then wake up so you know the difference between heaven and hell?

Okay,sounds a bit rude.
i wear black.i'm not a princess.what do you expect.

Mungkin ada artinya kenapa ukuran tiap orang berbeda.
Mungkin ada maksudnya.
Ada sesuatu di balik angka-angka tersebut yang masih belum sempat terbaca.

Jika kita membuat hidup seperti timeline plurk.(hehe)
Perjalanan kita dari lahir sampai mati nanti..
Maybe now people see you as your jeans size.
How much money u've spent to take a bite,
How wonderful your GPA,
or maybe how light your skin tone.

but the moments u've shared in your life are not measurable.
They are priceless.
People love you because you are lovable.
Once you are lovable,you are happy.
Once you are happy,you are solving everything.

Cynical,dont be.


cheeriO! :D